1.
Pengertian
System Pendingin
Perkembangan
teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk mempelajari ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya pada mobil dikenal
berbagai macam sistem yang digunakan. Sistem-sistem ini bekerja saling
berangkaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila salah satu dari
sistem tersebut mengalami kerusakan maka mobil akan menambah kerusakan yang
lain.
Sistem
pendingin pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur
pada
mesin yang terjadi akibat dari pembakaran maupun gesekan. Proses
pembakaran
selanjutnya akan menghasilkan tenaga mekanis yang kemudian akan menggerakkan
mesin. Akibat lain dari proses pembakaran adalah hanya panas yang apabila tidak
didinginkan akan merusak komponen dari mesin itu sendiri. Sistem pendingin (cooling
system) adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over heating pada
mesin.
Sistem
pendingin air lebih rumit dan selain itu biayanya lebih mahal dibanding dengan
sistem pendingin udara. Tapi mempunyai banyak keuntungan. Mesin dengan
pendingin air lebih aman, sebab ruang bakar dikelilingi oleh pendingin
(terutama air dengan additive dan anti beku), juga bertindak sebagai peredam
bunyi. Air pendingin yang panas dapat juga digunakan sebagai sumber panas untuk
pemanas udara di dalam kendaraan.
2.
Kontruksi
Sistem
pendingin air dilengkapi oleh water jacket, pompa air, radiator, thermostat,
kipas, selang karet dan lain-lain.
3.
Fungsi.
Bila mesin
masih dalam keadaan dingin.
Pendingin
diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin masih dalam
keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih
tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke
pompa air
Bila mesin dalam
keadaan panas.
Setelah mesin
menjadi panas, thermostat terbuka dan katup bypass tertutup. Cairan pendingin
setelah menjadi panas di dalam Water Jacket (yang menyerap panas dari mesin)
kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan putaran
udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri. Cairan pendingin yang
sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water jacket.
PENTING…!
Jangan menghidupkan mesin dengan thermostat tidak
terpasang. Sirkuit bypass akan selalu terbuka, menyebabkan air pendingin
melalui bypass radiator dimana air pendingin tersebut didinginkan. Hal itu akan
mengakibatkan mesin menjadi panas berlebihan (Over Heating).
1)
RADIATOR
Radiator
mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran
water jacket. Radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper water tank),
tangki air bagian bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian
tengahnya. Cairan pendingin masuk ke upper tank dari selang atas (upper hose).
Upper tank dilengkapi dengan tutup radiator untuk menambah air pendingin.
Selain itu juga dihubungkan dengan slang ke reservoir tank sehingga air
pendingin atau uap yang berlebihan dapat ditampung.
Lower tank dilengkapi
outlet dan kran penguras.
Inti radiator
(radiator core) terdiri dari pipa-pipa yang dapat dilalui air pendingin dari
upper tank ke lower tank. Selain itu juga dilengkapi dengan sirip-sirip
pendingin fungsinya untuk menyeap panas dari cairan pendingin. Radiator
letaknya di depan kendaraan, sehingga radiator dapat didinginkan oleh gerakan
dari kendaraan itu sendiri.
2)
INTI RADIATOR
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa dimana cairan
pendingin melaluinya dari upper ke lower tank. Juga dilengkapi dengan
sirip-sirip pendingin (fin). Panas cairan pendingin pertama dipindahkan
(diserap) ke sirip-sirip, yang didinginkan oleh kipas dan udara akibat gerakan
dari kendaraan, yang mengalir melalui sirip-sirip pada saat kendaraan sedang
bergerak
Ada 2 tipe inti
radiator, yang perbedaannya tergantung model pada sirip-sirip pendinginannya.
Tipe plate (flat fin type) dan tipe lekukan (currogated fin type). Beberapa
kendaraan modern menggunakan versi terbaru, yaitu tipe lekukan, dari radiator
tipe SR. Inti radiator bertipe radiator SR hanya mempunyai susunan pipa tunggal
(single row) sehingga bentuk keseluruhannya menjadi tipis dan ringan
dibandingkan dengan radiator biasa.
1. Tipe Plat 2. Tipe
Lekukan 3. Tipe SR
3)
TUTUP RADIATOR
Pada umumnya
radiator dilengkapi dengan tutup radiator (radiator cap) yang bertekanan dan
menutup rapat pada radiator. Ini memungkinkan naiknya temperatur pendingin 100o
C tanpa terjadi pendidihan. Penggunaan tutup radiator yang bertekanan (pressure
cap) diutamakan sebab efek pendinginan radiator bertambah dan membuat perbedaan
suhu antara udara luar dan cairan pendingin. Ini berarti ukuran radiator dapat
berkurang (menjadi tipis) tanpa mengurangi pendinginan yang diperlukan.
Cara kerja tutup
radiator :
Pada tutup radiator dilengkapi relief velve dan vacuum valve seperti
pada gambar. Bila volume pendingin bertambah saat temperatur mulai naik, maka
tekanan juga akan bertambah. Bila tekanan naik hingga mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2
pada 110 – 120o C relief valve akan membuka dan membebaskan kelebihan tekanan
melalui overflow pipe.
Temperatur cairan
pendingin berkurang setelah
mesin berhenti
dan membentuk ruangan vacum di dalam radiator. Vacuum valve akan membuka secara
otomatis untuk menghisap udara segar mengganti kevakuman di dalam radiator.
Kemudian cairan pendingin di dalam radiator pada tekanan atmosfir bila mesin
sudah benar-benar menjadi dingin.
4)
TANGKI CADANGAN (RESERVOIR TANK)
Tangki cadangan
(reservoir tank) dihubungkan ke radiator dengan slang overflow. Bila volum
cairan pendingin berekspansi disebabkan naiknya temperatur, maka cairan
pendingin yang berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Bila temperatur turun,
maka cairan pendingin yang ada di dalam tangki cadangan akan kembali ke
radiator. Ini untuk mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin
agar dapat mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara
tetap.
5)
POMPA AIR
Pompa
air (water pump) mengirim cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan
tekanan. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe pompa sentrifugal
(centrifugal pump). Pompa air ditempatkan dibagian depan blok silinder dan
digerakkan oleh tali kipas (V-belt), V ribbed belt atau timing belt.
6)
THERMOSTAT
Temperatur cairan
pendingin tergantung dengan mesin. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang
tertinggi, adalah bila temperaturnya kira-kira pada 80 – 90o C.
Sangat penting sekali bahwa temperatur yang cepat mencapai batas
optimal (yang paling baik) secepat mungkin setelah mesin hidup.
Panasnya tidak
boleh menurun, terutama dalam musim dingin. Thermostat dirancang untuk
mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Thermostat
adalah semacam katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperatur
cairan pendingin. Thermostat dipasang antara radiator dengan sirkuit pendingin
mesin. Bila temperatur pendingin rendah, katup menutup untuk mencegah agar air
tidak masuk ke radiator. Bila temperatur meningkat katup akan membuka dan
dengan demikian cairan pendingin mengalir ke radiator. Thermostat dioperasikan
oleh wax sealed yang ada di dalam silinder, volume wax ini berubah disebabkan
oleh temperatur. Perubahan volume dalam wax menyebabkan silinder bergerak turun
atau naik mengakibatkan katup membuka dan menutup. Thermostat dilengkap dengan
jiggle valve yang digunakan untuk mengalirkan air dari sistem pendingin saat
menambahkan cairan pendingin ke dalam sistem.
7)
KIPAS
PENDINGIN
Radiator didinginkan
oleh udara luar. Tetapi pendinginannya belumlah cukup bila kendaraan tidak
bergerak. Kipas pendingin (cooling fan) bertujuan untuk menambah pendinginan.
Kipas pendingin ditempatkan dibelakang radiator. Kipas pendingin digerakkan
oleh poros engkol melalui tali kipas (belt) atau dengan motor listrik.
·
Sistem Kipas Pendingin yang digerakkan oleh
Belt.
Kipas pendingin
jenis ini digerakkan terus-menerus oleh poros engkol melalui tali kipas.
Kecepatan kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin. Bila mesin berputar
dengan kecepatan tinggi, kipas juga berputar dengan cepat dan putaran ini
menambah tahanan pada saat yang sama. Ini menyebabkan kehilangan tenaga dan
menimbulkan bunyi pada kipas.
Kopling fluida
(sealed silicone oil) biasanya dipasangkan antara pompa air dan kipas pendingin
untuk mengatasi problem seperti tersebut diatas.
Tali kipas
penggerk kipas pendingin digerakkan oleh V-belt atau dengan tali kipas yang
bergigi (ribbed belt).
·
Sistem Kipas Pendingin yang digerakkan oleh
Motor Lisrik.
Kipas pendingin
digerakkan oleh motor listrik. Motor listrik ini menerima sinyal dan sensor
temperatur pendingin yang dikirimkan dari kepala silinder. Ketika temperatur
meningkat pada suatu tingkat yang ditetapkan, sinya ini merangsang motor relay
menggerakkan motor, dan kemudian menggerkkan kipas pendingin. Kipas pendingin
hanya bekerja jika dibutuhkan. Ini berarti bahwa mesin dapat mencapai
temperatur operasi yang optimal dengan lebih cepat. Selain itu juga membantu
mengurangi penggunaan bensin dan bunyi kipas.
· V
– BELT dan RIBBED BELT
Kipas
pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas (belt). Unit bagian lainnya pada
mobil seperti Pompa air, Alternator, Pompa Power Steering, dan pendingin
kompresor juga digerakkan oleh tali kipas (belt) atau tali kipas yang bergigi
(V-Ribbed Belt). Belt sangat sederhna sekali dalam pemindahan tenaga karena
tidak dibutuhkan pelumasan.
·
V-Belt
Tali
kipas (belt) sudah digunakan beberapa tahun yang lalu sampai sekarang. Disebut
V-belt sebab mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V yang menambah
efisiensi penambahan tenaga. V-belt umumnya terdiri dari karet sintetis, tetron
atau penguat lainnya dan dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. V-Belt tipe
COG dengan gigi semi – elliptical adalah salah satu jenis dari V-Belt.
·
V RIBBED Belt
Tali kipas
secara bertahap diganti dengan tali kipas yang bergigi (V Ribbed belt) yang
mempunyai penampang yang tampak pada gambar. Tebal keseluruhannya kurang dari
V-belt. V ribbed belt mempunyai bentuk rusuk V – shaped rib pada bagian sisi
pulley.
Mereka mempunyai
efisiensi pemindahan tenaga yang besar dan panas yang tinggi, tahan lama
dibanding dengan V-belt serta berkurangnya bidang gesek sehingga mengurangi
panas.
PENTING…!!!
Bila
menservis V-Belt dan V Ribbed belt, perhatikan bahwa belt harus mempunyai
ketegangan yang benar. Bila belt kendor akan menyebabkan bunyi dan slip. Bila
terlalu keras akan merusak puli dan bantalan poros. Oleh karena itu stel
tegangan sesuai ukuran yang disarankan dengan menggunakan Tension Gauge.
8)
KOPLING FLUIDA YANG DIKONTROL TEMPERATUR.
Kopling fluida yang dikontrol temperatur (temperatur controlled
coupling) adalah sebuah alat yang mengatur kecepatan kipas pendingin dalam 2
tahap sesuai dengan temperatur udara luar yang melalui radiator.
Saat
temperatur udara rendah, dapat menurunkan kecepatan kipas sehingga mesin cepat
menjadi panas dan dapat mengurangi bunyi putaran kipas. Bila temperatur tinggi,
akan menambah kecepatan kipas untuk mendinginkan radiator dengan lebih efisien.
No comments:
Post a Comment